cerpen



SAHABAT

“termyata mawar indah yang kupetik, terdapat duri yang bisa melukai jari jemariku”
[Gibran Khalil Gibran]

Sore ini seperti biasa aku slalu bersama kesayanganku, Apple Macbook, Ipod Nano, dan tentunya Marlboro Menthol. merekalah yang slalu menemani hari-hariku, padahal banyak teman yang menyarankan untuk berhenti merokok, katanya bahaya untuk perempuan, bagiku rokok adalah my inspirator, sembulan asap yang keluar dari sebatang Marlboro, keluar pula segala penatku, melayang terbang hilang bersama kepulan asap itu..
“shez… sheza..”
tiba-tiba suara yang sangat akrab itu memaksa menerobos gendang teligaku, yang sedari tadi dimanjakan oleh romantisnya lagu James Blunt, yang mengalun indah dari Ipodku.
“eh ..shez ke PIM yuk.. ada film bagus neh”
ajak amel. dengan raut muka memelas, seakan muka itu, memaksaku untuk mengatakan ia. Tapi aku hanya diam, pandanganku tetap tertuju pada layar monitor black macbook kesayanganku.
“males mel, gw lg suntuk.. lo tahu ngga’ belakangan ini Andre jadi aneh gitu, sebel banget gw”
“maksud lo aneh gmn seh Shez, ngga’ ngerti gw”
“ya .. tiap gw janjian ma dia, sering di cancel tiba-tiba, tanpa alas an yang jelas”
Jawabku serius, sambil kualih kan pandanganku ke wajah Amel yang sedari tadi, menatapku.
“lo ngga’ usah buruk sangka gitu Shez, siapa tahu aja, memang dia lagi ada acara mendadak”
Amel teman paling akrabku, bahkan sudah seperti saudara kandung sendiri, setiap aku ada masalah, dia selalu ada buatku, menghilangkan gundahku, menenangkan hatiku yang goncang
***
Malam ini, entah kenapa aku tidak bisa memejamkan mataku, terasa ada yang mengganjal dihatiku, pikiranku hanya tertuju pada seorang yang sudah hampir 3 tahun bersemayam di hatiku, Andre, masihkah ada setitik kasih untukku di hatimu, atau telah ada seseorang yang menggantikan ruang di hatimu, tanyaku batin ini, untuk menghilangkan keraguan aku ambil N 95, yang sedari tadi tergeletak dikasurku, kutulis pesan singkat untuk Andre, sekedar sapa untuk menghilangkan rindu dan gundahku.
“ malam say.. lagi ngapain neh.. ? lagi mikirin aku yah .. hehehe, btw besok ke PIM yuk kt Amel ada film bagus.”
Setelah tertulis “message sent” di layar monitor hpku, ku biarkan N95 itu, tergeletak di kasur, tiba-tiba pandanganku mengarah pada Macbook black, mataku tertuju pada sederet mp3 yang terjejer rapi di folder yang tertuliskan “Gw Banget” dan langsung mengalun indah suara Katie Melua -Just like heaven-, anganku terbawa bersama suara Katie Melua terbang melayang ke negeri hayal, raut bersama romantisnya lirik lagu itu, sambil bibirku bergerak-gerak menirukan nya.
“ Spinning on that dizzy edge,
I kissed his face and kissed his head,
and dreamed of all the different way, I had
make him glow, why are you so far away,
he said why won’t you ever know that I’m in love you
I’m in love with you”
tiba-tiba hpku berdering, buru-buru ku ambil, karena aku memang sedang menunggu sms balasan dari Andre, dan ternyata betul sms dari dia.
mlm jg say.. iya neh lg mikirin kmu, jd ngga’ bs tidur, aku usahin deh say bsk, met bobo yah
Kulihat jam yang tertera di monitor laptopku, tertulis 1.00 am, ah… mataku tiba-tiba menjadi ngantuk , kumatikan laptopku, dan kurebahkan tubuhku di atas kasur, agar penatku hilang dalam lelap.
***

Sudah hampir satu jam aku duduk disini, starbuck coffee, yah.. karena Andre seperti biasa akhir-akhir ini sering ngancel kalau janjian, seperti saat ini, aku jadi janjian sama putrie disini buat curhat. Hmm.. agak membosankan, tapi aku slalu membawa laptopku, jadi sambil menunggu temanku, aku bisa chat dan menulis bullbo, kerjaan bagi orang-orang iseng seperti aku.
Tiba-tiba ketika anganku terbang kedunia tanpa batas, dunia maya, pandanganku tertuju pada pasangan muda yang baru datang, kuperhatikan mereka, laki-laki itu, dari gayanya berjalan, gaya yang sangat akrab dibenakku, bahkan sudah menempel di otakku, yah .. mungkinkah ia, laki-laki yang dulu sering mengecup keningku sambil berucap lirih “ I love you”, mungkinkah ia, laki-laki yang namanya selalu kuingat ketika pertama mataku terbuka dari tidur, laki-laki yang sudah hampir 3 tahun bersemayam di hatiku, oh .. mungkinkah ia. kuperhatikan dengan serius, tiba-tiba kurasakan jantungku mulai berdebar, tanganku bergetar, ketika betul-betul aku yakin bahwa ia memang Andre, posisiku, memang agak jauh dari dia, jadi aku bisa memperhatikannya tanpa ia ketahui, sebentar.. perempuan yang disampingnya pun rasanya aku kenal, baju yang biasa ia pakai, o .. god apakah itu Amel, sahabatku ??, jantungku berdebar lebih kencang seperti mau copot, aku semakin serius memperhatikan mereka, kuperhatikan Andre mulai berbicara, sambil menyondongkan kepalanya kearah Amel, sambil terkadang tersenyum genit, hatiku hampir remuk, hancur berkeping-keping, seperti kumpulan komet yang hancur kebumi, apalagi ketika tangan Andre merangkul Amel yang berada disampingnya, Tuhan dosa apa yang kulakukan, seingga bisa menerima ujian ini, dan ketika hampir saja, dua makluk Tuhan itu, manyatukan bibir mereka, aku langsung melangkah sambil tak henti-hentinya bibir manisku mengeluarkan kata-kata kotor dengan lirih,
“ dasar bajingan, bangsat, lelaki tak tahu diri, anjing…”
ketika aku berada tepat disebelah mereka, langsung kuambil segelas Cappuchino milik Andre dan langsung kusiram ke muka mereka berdua, persis seperti adegan dalam film “from bandung with love”
“Sialan lo Mel, ternyata temen yang selama ini gw anggap sodara sendiri, ngancurin hidup gw, tega lo mel ngelakuin ini ke gw, dasar perek lo mel.”
Ungkapan spontan itu keluar dari mulutku dengan suara parau dan tak jelas, aku tak tahu Amel mendengar jelas atau tidak, karena aku sambil menangis, yang penting aku ingin meluapkan seluruh amarahku yang sedari tadi tertahan.
“Shez.. denger dulu penjelasan gw”
jawab Amel dengan suara memelas dan muka yang memerah.
“selama ini lo nganggep gw apa Mel, ampe lo tega bikin gw kayak gini, bagi lo mungkin persahabatan kita selama ini ngga’ ada artinya sama sekali gw ngga’ nyangka justru yang ngancurin gidup gw temen gw sendiri”.
***
Sore ini seperti sore yang dulu aku slalu duduk di balkon rumahku bersama kesayanganku, Apple Macbook, Ipod Nano, Marlboro Menthol dan sekarang, disebelah laptopku bertengger sebuah botol bening bertuliskan Vodka, aku tak tahu apa yang harus kulakukan saat ini, biarlah temanku sekarang hanya benda-benda mati ini, yang tidak punya perasaan, tapi selalu menghiburku. Daripada seonggok makhluk berperasaan dan berakal, tapi sejatinya tak punya apa-apa, kosong. Cinta memang aneh, seringkali ketika kita merasakan cinta, kita menganggap kita paling mengerti cinta, padahal cinta telah membuat kita buta, bahkan kita sebenarnya tidak mengerti apa cinta itu sendiri. “cinta ibarat mawar, indah memang, tapi dalam keindahannya itu, ia memiliki duri yang bisa melukai jari jemari, bila kita tak hati-hati memegangnya” kata Gibran seorang astrawan besar dari Libanon.
Ruang Imaji, 12 sept. 2008

0 Responses to “”

Post a Comment



© 2006 cerpen | Blogger Templates by GeckoandFly.
No part of the content or the blog may be reproduced without prior written permission.
Learn how to make money online | First Aid and Health Information at Medical Health